Memasuki hari kedua sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Mendikbud Muhadjir Effendy bersilaturahim dengan pejabat eselon I,
II, dan II di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Dalam acara silaturahim tersebut, Mendikbud Muhadjir memperkenalkan dirinya di
hadapan ratusan pejabat, sekaligus menyampaikan dua amanat presiden, yaitu
pendidikan vokasi dan Program Indonesia Pintar (PIP).
“Pesan presiden ada
dua, yaitu meningkatkan pertumbuhan pendidikan vokasi dan harus segera
menyelesaikan Program Indonesia Pintar,” ujar Mendikbud Muhadjir Effendy di
Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Karena itu ia meminta
bantuan dan koordinasi semua pihak di Kemdikbud untuk segera merealisasikan
amanat presiden tersebut. Khusus untuk Program Indonesia Pintar, dinilai
penting sebagai salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam menghadapi
masalah kesenjangan pendidikan bagi masyarakat yang sulit atau tidak
mendapatkan akses pendidikan.
Pendidikan vokasi,
ujar Mendikbud Muhadjir, tidak hanya ada di sekolah menengah kejuruan (SMK).
“Sebetulnya di bidang nonformal juga tak kalah padat. Termasuk juga di bidang
kebudayaan, seperti budaya kerja dan etos kerja. Vokasi itu luas, bahkan di
kementerian lain juga ada,” katanya.
Kepada para pejabat,
ia berpesan agar bersama-sama membangun tata kelola yang bersih. Setiap unit
kerja diharapkan dapat menjalankan fungsi dan memainkan peranannya dengan baik
dan bekerja dengan cepat. “Saya suka kerja cepat,” ujar mantan Rektor
Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Mendikbud Muhadjir
juga mengimbau para pejabat dan pegawai untuk berlandaskan filosofi kerja
sebagai ibadah. “Mari kita tingkatkan ibadah kita. InsyaAllah itu jadi fundamen
kita dalam bekerja di sini,” tuturnya.
Di kutip dari sumber terpercaya
0 Response to "HARYOTO : Mendikbud Muhadjir Sampaikan Pesan Presiden: Pendidikan Vokasi dan Program Indonesia Pintar "
Posting Komentar